"Kemudian kami juga menugaskan anggota untuk mendata warga kurang mampu, khususnya mereka yang berusia lanjut. Kemudian anggota akan mendatangi rumah warga tersebut meskipun jaraknya jauh dari Mako Ditpolairud," terang pamen yang akrab dipanggil Nette Boy itu.
Tak melulu membagikan sembako, Takdir juga mengaku pihaknya terus berupaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan memberikan himbauan kepada para nelayan untuk menggunakan masker saat bekerja di laut maupun di rumah.
“Karena dengan menggunakan masker, berarti sudah ikut imbauan dari pemerintah. Pokoknya, setiap keluar melaut harus menggunakan masker. Bahkan kita juga bagikan masker kepada para nelayan,” ungkap Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998.
Salah satu warga pesisir yang mendapatkan bantuan sembako dari Ditpolairud Polda Kalsel adalah Nenek Siti Sarah yang tinggal di Desa Kuin kecil, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Siap Tanding di BRI Liga 1, Bonek Bakal ke Stadion atau Nonton dari Rumah?
Saking gembiranya, ketika dua personil Polairud datang membawakan sembako, secara spontan nenek berusia 75 tahun itu langsung memeluknya.
Ia pun tak kuasa menahan air matanya untuk menetes, tampak sesekali ia berusaha mengusapnya dengan kain sarung kusut yang ia gunakan.
"Terima kasih Pak, terima kasih," kata nenek Siti Sarah berkali-kali. ***