Network
ZONA SURABAYA RAYA - Man City telah mencatat rekor menang 10 kali beruntun melawan West Ham, dan karena itu prediksi Pep Guardiola malah remehkan The Hammers.
Catatan kemenangan beruntun atas West Ham tersebut ditorehkan antara tahun 2016 hingga 2020 di bawah besutan pelatih Pep Guardiola.
Tapi pada dua musim terakhir 2020/2021 dan 2021/2022, sepertinya tim London Timur telah menemukan cara untuk menyulitkan The Citizens.
Sebelumnya, dua kunjungan terakhir Premier League ke Stadion London berakhir imbang.
Tapi pada Oktober 2021 West menang atas Man City di Piala Carabao setelah adu penalti.
Dan dua bentrokan terakhir di Stadion Etihad adalah kemenangan 2-1 yang diperjuangkan dengan susah payah oleh City.
Baca Juga: Eks Senior Persebaya 'Dicaplok' Klub Sultan Dewa United, Digaji Berapa Ya?
Ditanya pada konferensi pers Jumat, 13 Mei 2022, waktu setempat, Pep Guardiola menyebut pertandingan ini lebih mudah jika The Hammers mencapai final Liga Europa.
“Saya tidak tahu. Terkadang ketika Anda bermain di final, Anda lebih fokus," cetus Pep Guardiola sebagaimana Zona Surabaya Kutip dari laman klub, Sabtu, 14 Mei 2022.
“Mereka bermain untuk lolos ke Liga Europa musim depan. Saya mengharapkan West Ham yang terbaik, bermain di final atau tidak," sambungnya.
“Pagi ini saya menonton pertandingan terakhir mereka; pertandingan yang kami mainkan melawan mereka musim ini dan kami akan melakukan apa yang biasa kami lakukan.”
Baca Juga: Eks Senior Persebaya 'Dicaplok' Klub Sultan Dewa United, Digaji Berapa Ya?
City telah mencetak banyak gol awal musim ini dan bos City tersebut di tanya mengapa itu bisa terjadi?
“Saya tidak tahu statistiknya,” kata Pep. "Saya tidak tahu. Jika ini terjadi, itu karena tim memulai dengan sangat baik, tetapi saya tidak tahu alasannya.
"Pemain mulai fokus, dengan ritme yang bagus dan tahu persis apa yang harus di lakukan. Hal ini sangat penting.
“Kami dapat mengatur kecepatan dan ritme yang kami butuhkan untuk memainkan permainan.
Saya lebih peduli dengan bagaimana kita bereaksi di saat-saat buruk; semua tim besar terdefinisikan dengan cara itu,” tuturnya.
- Pep Guardiola semprot Evra dan Berbatov
Guardiola juga menyinggung beberapa mantan pesepak bola yang mengklaim timnya tidak memiliki karakter setelah tersingkirnya Real Madrid dari Liga Champions.
“Jawabannya sangat mudah. Ini adalah karakter yang sama yang kalah dari Madrid di menit-menit terakhir.
“Mantan pemain Dimitar Berbatov, Clarence Seedorf, Patrice Evra... tipe orang seperti ini ada di sana.
“Saya bermain melawan mereka dan saya tidak melihat kepribadian seperti ini ketika kami menghancurkan mereka di final Liga Champions melawan United.
“(Mereka mengatakan) kami tidak memiliki kepribadian karena kami kebobolan di menit-menit terakhir, dan setelah dua pertandingan terakhir kami memiliki kepribadian.
“Kepribadian adalah apa yang telah kami lakukan dalam lima tahun terakhir. Mungkin Liverpool akan memenangkan keempat gelar atau hanya satu. Apakah saya akan mengatakan mereka tidak memiliki kepribadian atau bahwa mereka memiliki musim yang buruk?
“Tentu saja mereka memilikinya dan tentu saja mereka bagus, tetapi terkadang dalam sepak bola, itu terjadi.
“Ini sepakbola, Anda tidak bisa mengendalikannya. Ketika Anda selalu tiba di babak terakhir, semi final, final, itu luar biasa.
“Ini bagi saya, karena kami tiba sampai akhir, memainkan banyak pertandingan, ini adalah hal yang paling penting.”
Begitulah pandangan dan prediksi manajer Pep Guardiola jelang laga Premier League West Ham vs Man City. ***
