Selain itu, terdapat golongan masyarakat yang tidak dapat memahami logika ilmu apalagi menikmatinya. Disitulah menurut Menag peran santri dibutuhkan.
Menag juga menginginkan agar para santri dalam mengolah ilmu kesantriannya melalui bahasa yang mudah dipahami masyarakat awam. Hal tersebut guna meminimalisir kesenjangan pengetahuan.
Selain itu Menag juga berpesan kepada penyelenggara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam agar dapat membangun kesadaran santri, bahwa kemampuannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Menteri yang juga akrab dipanggil Gus Men tersebut juga menjelaskan, santri mempunyai peran strategis untuk menjawab tantangan dunia yang sangat luas.
Hal ini nantinya menjadi pekerjaan rumah bagi perguruan tinggi, agar mampu mempersiapkan para santri untuk menemukan potensi keilmuannya.
Terakhir Gus Men juga menerangkan, santri yang meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi tidak hanya memiliki daya banting yang kuat saja, namun juga dapat bersikap adaptif dengan perubahan zaman.
Baca Juga: Kapan Puasa 1 Ramadhan 2023? Kemenag Prediksi Kamis 23 Maret, Muhammadiyah Sepakat
Sebagai tambahan informasi, Yaqut Cholil Qoumas atau juga dikenal sebagi Gus Yaqut lahir pada tanggal 4 Januari 1975.
Gus Yaqut kini menduduki jabatan sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju dan mulai bertugas pada tanggal 23 Desember 2020.