Network
ZONA SURABAYA RAYA - Kisah seorang pria paruh baya yang menjadi penunjuk jalan bagi tim rescue erupsi Gunung Semeru membuat publik tersentuh. Kisah tersebut dibagikan oleh akun Instagram @laharbara.
Seorang pria paruh baya yang dikenal dengan nama Nur menjadi penunjuk jalan tim rescue erupsi Gunung Semeru.
Nur merupakan seorang warga lokal yang membantu tim rescue menemukan korban erupsi Gunung Semeru. Berkat bantuan dan petunjuk dari Nur, tim rescue akhirnya berhasil meemukan korban pertama dalam keadaan meninggal dunia.
Petunjuk jalan yang diberikan oleh Nur, membuat tim rescue bisa mengevakuasi korban akibat erupsi Gunung Semeru. Namun tak disangka, terdapat kisah menyedihkan di balik sosok Nur yang menjadi penunjuk jalan bagi tim rescue.
Usut punya usut, Nur kehilangan anaknya yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga: Kisah Haru Pasangan yang Terpisah Erupsi Gunung Semeru, Dikira Sudah Saling Meninggal
Setiap hari Nur menunggu anaknya ditemukan dan berhasil dievakuasi. Dirinya selalu memandangi korban yang berhasil ditemukan oleh tim rescue.
Dia memandangi satu per satu wajah jenazah yang tertutup abu vulkanik. Namun nyatanya, di antara korban yang berhasil ditemukan tak ada wajah anak kandungnya.
Dalam video yang diunggah, Nur tampak mengenakan jaket abu-abu dan topi serta masker. Dia tampak menjelaskan kepada tim rescue tentang lokasi sekitar sebelum terjadi erupsi.
Nur selalu menunggu anaknya yang hingga saat ini belum ditemukan. Dia berharap agar anaknya dapat ditemukan dalam keadaan terbaik.
Baca Juga: Seorang Pria Nekat Melompat ke Kandang Singa, Alasannya Bikin Geleng Kepala
“Esok pagi, kami berencana untuk kembali menyisir area sungai. Mohon doa dari rekan-rekan semua. Semoga saja anak Pak Nur segera diketemukan dalam kondisi apa pun. Dalam keadaan terbaik," tulis unggahan tersebut.
Kisah yang dialami Nur menuai simpati dari warganet. Mereka ikut memberikan komentar dan responnya.***
