ZONA SURABAYA RAYA - Sekitar 20% populasi di atas usia 18 tahun mengalami gangguan kecemasan atau anxiety.
Hal ini terjadi di Amerika Serikat dan seperti merujuk dari Anxiety & Depression Association of America, kondisi tersebut dipecah menjadi beberapa gangguan seperti kecemasan umum, gangguan yang timbul akibat kepanikan, gangguan obsesif-kompulsif, dan kecemasan yang diakibatkan oleh stress.
Penderita gangguan kecemasan rawan mengalami depresi.
Merujuk kepada catatan dari Mayo Clinic, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan kecemasan.
Baca Juga: Nyaman dan Praktis, Tahukan Kamu Memakai Earphone dalam Durasi Lama Berisiko Gangguan Pendengaran
Salah satunya adalah mendatangi akses pengobatan dan mendiskusikan gejala yang mereka alami kepada tenaga kesehatan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kecemasan datang dari kondisi medis atau tidak.
Hasil dari pemeriksaan tersebut akhirnya menjadi rujukan tenaga medis untuk memberikan jenis pengobatan yang tepat.
Contohnya seperti terapi perilaku kognitif (psikoterapi) atau dengan obat-obatan.