Network
ZONA SURABAYA RAYA - Pengembangan pariwisata melalui desa wisata menjadi fokus penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di daerah. Kolaborasi antara KIP Foundation dan Sampoerna menghasilkan program penguatan dan pengembangan Desa Wisata berbasis BUM Desa, sebagai upaya mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
Tahun ini, program tersebut mengusung tema "Penguatan Ekonomi Kreatif dalam Mengembangkan Desa Wisata Berbasis BUMDesa yang Berkelanjutan". Founder KIP Foundation, Dwi Ariady Kusuma, menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk mengatasi tantangan masa depan desa wisata dengan pendekatan kreatif dan inovatif, sesuai arahan pemerintah pusat dan daerah.
Rangkaian program dimulai dengan kegiatan 'Workshop Rembuk Nyekrup' pada 28 Februari 2024, dihadiri oleh 30 tim Mitra Klinik BUMDesa Jawa Timur, akademisi, serta narasumber dari berbagai instansi terkait.
Baca Juga: Destinasi Wisata Liburan Akhir Pekan di Malang, Ada Bumi Perkemahan hingga Pemandian Alam
Baktiar Nur Makmura, sebagai perwakilan Sampoerna untuk Indonesia, menyatakan kehormatan Sampoerna dalam berkolaborasi pada kegiatan tersebut. Program ini memberikan kesempatan bagi 200 Desa Wisata peserta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dengan 4 desa terbaik akan mendapatkan support facility.
Pelatihan dan pendampingan Desa Wisata ini tidak hanya bermanfaat bagi BUM Desa, tapi juga pelaku UMKM Mikro di sekitarnya, sehingga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.
Direktur Program, Nova Hariyanto, menjelaskan bahwa program tersebut difokuskan pada pengembangan ekonomi kreatif dan komunitas (CBT), sebagai pendekatan pembangunan desa wisata yang berkelanjutan.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan desa-desa di Jawa Timur dapat memaksimalkan potensi pariwisata mereka secara berkelanjutan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.***
