ZONA SURABAYA RAYA - Salah satu bupati Madiun yang mempunyai kisah unik adalah R.M.A Brotodiningrat, yang memerintah Kabupaten Madiun pada tahun 1885-1900.
Pada masa pemerintahan Brotodiningrat, Kota Madiun belum ada, karena Kota Madiun baru didirikan pada tahun 1918.
Meskipun demikian, Madiun pada masa Brotodiningrat berkuasa merupakan wilayah yang penting bagi Belanda, sebab Madiun merupakan ibukota Karesidenan Madiun yang di dalamnya terdapat Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan.
Apabila bupati memimpin kabupaten, maka pimpinan karesidenan berada di tangan pejabat dengan nama residen.
Baca Juga: Sejarah Mistis Kota Jember Ini bikin Merinding, Kisah Seorang Putri dan Sarang Makhluk Halus
Orang yang dapat menduduki residen sendiri, biasanya harus orang Belanda. Pemerintahan yang dipimpin oleh orang-orang Belanda di Hindia-Belanda (nama Indonesia saat itu) disebut sebagai BB atau Binnenland Bestuur.
Dalam bukunya yang membahas panjang mengenai Karesidenan Madiun, sejarawan Onghokham menceritakan pertentangan antara residen Madiun, JJ. Donner dengan Brotodiningrat.
Pertentangan tersebut berawal dari kepercayaan diri Brotodiningrat untuk menanamkan pengaruh lebih luas kepada masyarakat Madiun.