Network
ZONA SURABAYA RAYA - Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Kabupaten Probolinggo mendapat kabar adanya sebuah jejak di Kecamatan Krucil yang disebut-sebut petilasan Syekh Maulana Ishaq.
Akan tetapi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo meragukan kebenaran adanya petilasan Syekh Maulana Ishaq atau ayah Sunan Giri tersebut.
Ya, kabar adanya "petilasan" di Dusun Kalimanguk, Desa Kalianan Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo tersebut tidak hanya tersebar di kalangan masyarakat awam.
Banyak ulama di Kabupaten Probolinggo yang sudah lama mendengar hal itu bahkan juga sampai di MUI Kabupaten Probolinggo.
Baca Juga: Siapa PJ Bupati Probolinggo Setelah Timbul Prihanjoko Selesai Memimpin? Ini Kata Sekda Ugas
Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Abdul Wasik Hannan mengatakan, dirinya terkejut adanya kabar temuan bangunan yang disebut sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq.
Kiai Wasik menjelaskan, sejak dahulu hingga saat ini tidak ada data yang membuktikan adanya petilasan di Kecamatan Krucil.
"Saya sekarang sudah usia 60 tahun lebih, baru sekarang dapat kabar itu," katanya, Senin 29 Mei 2023
Karena itu, Kiai Wasik pun meragukan kebenaran sebuah jejak berupa makam yang oleh sebagian warga diyakini sebagai petilasan.
"Saya meragukan, bahkan sangat meragukan," ujarnya.
Baca Juga: Kesaksian Kecelakaan Maut di Probolinggo, Korban Sempat Baca Sholawat Saat Truk Terguling
Terlepas keraguan Kiai Wasik, namun faktanya sudah banyak warga yang mempercayainya. Kiai Wasik pun menyayangkan hal itu.
Menurutnya, adanya warga yang meyakini bahwa makam tersebut sebuah petilasan tak lepas dari upaya orang-orang tertentu yang ingin memanfaatkan sesuatu.
Dari penelusuran MUI, upaya pembenaran petilasan tersebut telah dilakukan berbagai cara. Mulai dari memviralkan di media sosial, hingga mengadakan kegiatan keagamaan di tempat tersebut.
Terbaru, Minggu 28 Mei 2033 ada kegiatan sholawatan di area makam tersebut dengan dihadiri banyak warga.
Mirisnya, sebagian ulama ternama juga hadir dalam acara di lokasi yang dianggap sebagai petilasan Syekh Maulana Ishaq itu.
Memang, kegiatan sholawatan bisa dilakukan di mana saja termasuk di area makam yang diklaim petilasan.
Akan tetapi, meyakini bahwa makam tersebut adalah petilasan Syekh Maulana Ishaq patut dipertanyakan. ***
