Uli menerangkan, upaya banding merujuk pada peran para terdakwa dalam pengendalian massa sampai penembakan gas air mata yang akhirnya mengakibatkan penonton menjadi panik dan menelan korban jiwa sebanyak 135 orang.
Uli menambahkan, tragedi berdarah yang terjadi di Stadio Kanjuruhan Malang itu harus menjadi pengingat sekaligus momentum bagi pemegang kekuasaan agar mengutamakan hak asasi manusia dalam setiap tindakan dan kebijakan yang akan diambil.
Sebelumnya dalam sidang yang diadakan di Pengadilan Negeri Surabaya pada Kamis, 16 Maret 2023.
Majelis hakim memberikan vonis 1,5 tahun kepada Hasdarmawan. Putussan tersebut lebih lebih rendah jika dibandingkan dengan tuntutan jaksa dengan pidana hukuman penjara selama tiga tahun. Hasdarmawan merupakan mantan Danki 3 Brimob Polda Jatim.
Selanjutnya AKP Bambang Sidik Achmadi dan Kompol Wahtu Setyo Pranoto memperoleh vonis bebas oleh majelis hakim pada gelaran sidang tersebut.
Baca Juga: Sidang Tragedi Kanjuruhan, Mantan Komandan Kompi Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman Divonis 18 Bulan
AKP Bambang Sidik Achmadi sebelumnya merupakan Kepala Satuan Samapta.
Sementara, Kompol Wahyu Setyo Pranoto adalah Kepala Bagian Ops Polres Malang.
Sebagai tambahan informasi, terdakwa lain seperti Abdul Haris divonis 1,5 tahun penjara, sebelumnya dirinya adalah Ketua Panpel Arema FC.
Selanjutnya terdakwa Suko Sutrisno yang divonis majelis hakim dengan 1 tahun kurungan penjara.***