Sambil Bersarung Sekda Probolinggo Luncurkan Tanda Tangan Elektronik, Soeparwiyono: Harus Tranparan

20 Oktober 2022, 17:00 WIB
Sambil Bersarung Sekda Probolinggo Luncurkan Tanda Tangan Elektronik, Soeparwiyono: Harus Tranparan /Ahmad Saifullah/

ZONA SURABAYA RAYA - Sambil bersarung untuk Sambut Hari Santri Nasional 2022, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Soeparwiyono melaunching penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE).

TTE itu digelar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Kamis 20 Oktober 2022.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh para Kepala OPD dan Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo ini juga digelar persamaan pemahaman dan persepsi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

Sebelum melakukan peluncuran penggunaan TTE, terlebih dahulu dilakukan pemaparan terkait Arsitektur SPBE dan peta rencana di lingkungan Pemerintah Kabuaten Probolinggo oleh Tenaga Ahli SPBE nasional dari Tata Cipta Teknologi Indonesia (TCTI) Tony Dwi Susanto.

Baca Juga: Menkes Temukan 99 Balita Meninggal Akibat Kandungan Zat Kimia Berbahaya Merusak Ginjal

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono mengatakan penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE) merupakan salah satu upaya percepatan transformasi digital di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Harapannya selaras dengan SPBE yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.

“Perlu dipahami bersama bahwa kita adalah pelayan masyarakat. Pastinya kita menginginkan bagaimana kita mampu memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin,” katanya.

Menurut Sekda Soeparwiyono, terkait dengan TTE ini tentunya akan mempercepat dan meningkatkan pelayanan.

Baca Juga: Setelah Mangkir dari Tak Hadiri Panggilan Polisi Karena Main Bola, Iwan Bule Hari ini Dijadwal ke Polda Jatim

Kalau dulu sebelum ada SPBE dan tidak ada TTE, maka tanda tangan dilakukan secara manual.

Sehingga ketika pimpinan sedang keluar daerah harus menunggu bahkan hingga beberapa hari. Tetapi dengan teknologi TTE ini mampu meyakinkan.

“Misalnya ada surat yang mendesak untuk ditandatangani dan posisi ada di Jakarta, maka bisa langsung tanpa harus menunggu pulang. Namun demikian, filenya harus dikirim dulu untuk dipelajari. Nantinya tanda tangan elektronik ini diharapkan diterapkan pada semua OPD, khususnya OPD yang memberikan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.

Sekda Soeparwiyono menegaskan inovasi penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik memberikan peluang untuk menghasilkan sistem pengawasan, sistem administrasi dan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih baik dan lebih murah.

“Saya berharap Kominfo sebagai OPD teknis SPBE bersama-sama dengan OPD lain yang masuk dalam tim harus pro aktif. Oleh karena itu saya minta dengan waktu 2,5 bulan harus kita maksimalkan. Kegiatan ini harus segera ditindaklanjuti dengan rakor teknis dan lain sebagainya,” tegasnya.

Sementara Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian menyampaikan dengan menyusun arsitektur SPBE dan peta rencana diharapkan kegiatan pelayanan kepada masyarakat berbasis elektronik terkait pemerintahan itu akan berjalan maksimal.

“Pelayanan akan lebih cepat dan tentunya akuntabilitas akan lebih tinggi. Kemudian direncanakan sebelumnya, sehingga tidak ada. Dengan demikian hasilnya bisa lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” tulisnya.

Terkait dengan TTE jelas Yulius, sudah terjalin kerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sejak bulan Mei 2022. Tetapi masih butuh waktu untuk penyelarasan dan lain sebagainya.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa melaksanakan peluncuran penggunaan TTE. Kita berharap semua OPD nantinya menggunakan TTE, walaupun dengan menerapkannya TTE tidak serta menghapus tanda tangan basah,” jelasnya.

Menurut Yulius, TTE dan tanda tangan basah masih bisa diberlakukan, tetapi karena waktunya transformasi digital, jadi semua harus menggunakan layanan digital untuk melayani masyarakat.

“Hingga saat ini yang sudah memiliki sertifikat elektronik diantaranya Wakil Bupati, Sekda, Kadis Kominfo dan Inspektur. Tapi yang lain, besok mendaftar sudah selesai karena koordinasinya dengan BSSN. Sebab yang memiliki sertifikat hanya di BSSN,” tegasnya.

Untuk kecamatan tambah Yulius masih belum memiliki sertifikat elektronik. Namun ke depan secara bertahap akan diberlakukan semua.

Tetapi paling tidak Camat sudah mengerti dan mengerti surat yang ada TTE itu asli atau tidak.

“Yang dimaksud dengan TTE dan sertifikat elektronik seperti apa, Insya Allah semua Camat sudah paham dan bisa dipakai untuk pelayanan publik karena itu lebih autentik dan lebih valid,” pungkasnya.***

Editor: Timothy Lie

Tags

Terkini

Terpopuler