Penanganan PMK pada Hewan Ternak, Satgas Pangan Polda Jatim dan Pemprov Jatim Ambil Langkah ini

10 Mei 2022, 11:45 WIB
Penanganan PMK Pada Hewan Ternak, Satgas Pangan Polda Jatim dan Pemprov Jatim Ambil Langkah ini. /ZONA SURABAYA RAYA/ANTO

ZONA SURABAYA RAYA - Antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi di Jawa Timur, Tim Satgas Pangan Polda Jatim dalam beberapa hari ini intensif melakukan koordinasi dengan beberapa dinas terkait, Selasa 10 Mei 2022.

Menurut Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Farman selaku Kasatgas Pangan Polda Jatim, pihaknya telah mengeluarkan Telegram kepada jajaran Polres, untuk mengantisipasi penyebaran virus PMK pada hewan ternak.

Hingga saat ini, diduga baru 4 kabupaten yang ada di Jawa Timur telah terpapar, antara lain Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan.

Untuk itu, sejak tanggal 6 hingga hari ini tanggal 10 Mei 2022, tim Satgas Pangan Polda Jatim secara proaktif sudah mengambil langkah-langkah.

Baca Juga: Ternak Sapi di Lumajang Lumpuh Akibat Penyakit Mulut dan Kuku?

Antara lain berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi, berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag), berkoordinasi dengan Bea dan Cukai, berkoordinasi dengan Balai Karantina serta berkoordinasi dengan Pusat Veteranian Farma.

Dimana, virus PMK menyebabkan penyakit menular namun tingkat kematiannya rendah dan dapat disembuhkan dengan masa inkubasi 14 hari, serta masa penyembuhan 14 hari.

Baca Juga: Ribuan Ekor Sapi di 4 Daerah Jatim, Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku

Apabila sudah sembuh tidak ada masalah untuk dipotong, karena virus dalam PH tertentu tidak aktif dan akan mati pada suhu 60 Derajat Celcius.

"Secara klinis, penyakit ini tidak ada masalah, karena tidak menular ke manusia. Perlu dilakukan sosialisasi dan edukasi untuk masalah penanganan penyakit agar para peternak tidak panik, pemotongan ketika sakit dan ada beberapa bagian yang harus dipilah, namun pada suhu 60 sampai dengan 70 derajat, virus tersebut sudah mati," jelas Kasatgas Pangan Polda Jatim, pada Selasa, 10 Mei 2022.

"Efek atau dampak dari penyakit tersebut, hewan akan mengalami berat badan turun, sariawan dan kuku lepas sehingga menyebabkan nafsu makan sapi menurun. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi, Asosiasi Obat Indonesia untuk masalah PMK siap membantu dan sudah di sediakan namun untuk vaksinnya yang belum ada harus impor," tandasnya.

Masih kata perwira dengan tiga melati dipundak ini menjelaskan telah membuat arahan dalam bentuk telegram kepada para Kapolres Jajaran untuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait guna melakukan langkah-langkah antara lain :

Pertama memastikan ketersediaan obat-obatan dalam rangka melanjutkan pengobatan simtomatis pada hewan ternak yang terkena wabah PMK.

Kedua melakukan pembatasan lalu lintas pada hewan ternak dari dan menuju daerah wabah

Ketiga melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang sehat

Selanjutnya satgas Pangan Polda Jatim akan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim bersama stake holder terkait dalam penanganan lebih lanjut.***

Editor: Budi W

Tags

Terkini

Terpopuler