Network
ZONA SURABAYARAYA – Berikut sinopsis film Yuni yang dibintangi oleh Arawinda Kirana, gadis remaja dengan impian besar untuk kuliah.
Arawinda Kirana merupakan gadis kelahiran 27 September 2001 yang sudah membintangi beberapa film layar lebar, salah satunya film Yuni.
Bagi yang belum mengetahui cerita film Yuni, simak sinopsis film Yuni yang dibagikan di artikel ini.
Arawinda Kirana yang berperan sebagai Yuni juga berhasil mendapat penghargaan Piala Citra untuk pemeran utama perempuan terbaik.
Baca Juga: Sinopsis Film Pee Mak, Hidup Dengan Hantu Istri yang Cantik, Tayang di ANTV Nanti Malam
Yuni merupakan sebuah film karya Kamila Andini dan diproduksi oleh Fourcolours Films dengan produser Ifa Isfansyah bersama Prima Rusdi.
Film Yuni terinspirasi dari puisi Sapardi Djoko Damono berjudul Hujan Bulan Juni ini berhasil memenangkan penghargaan di Toronto International Film Festival (TIFF) tahun 2021.
Dilansir ZonaSurabayaRaya dari laman YouTube 8film pada Rabu, 6 Juli 2022, berikut sinopsis film Yuni.
Film Yuni dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris kenamaan Indonesia seperti Arawinda Kirana, Dimas Aditya, Ayu Laksmi, dan Kevin Ardilova.
Sinopsis film Yuni tentang Yuni (Arawinda Kirana) yang merupakan seorang siswa SMA yang dikenal cerdas di sekolahnya.
Gadis remaja ini memiliki impian besar yakni dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang perkuliahan.
Namun jalan yang mesti Yuni tempuh untuk meraih impian tersebut tentu tidak mudah.
Baca Juga: Trending! Sinopsis dan Link Trailer Film Mencuri Raden Saleh, Tayang di Bioskop 25 Agustus 2022
Sebagai gadis yang tinggal di lingkungan yang masih memegang adat ketimuran Yuni diminta agar segera menikah dan membina rumah tangga usai lulus dari SMA.
Akan tetapi Yuni tetap bertekad untuk mengejar impiannya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Yuni pun dilamar seorang lelaki yang tidak dikenal, Yuni menolak lamaran tersebut, Yuni tetap bertekad untuk mengejar impiannya.
Karena menolak lamaran seorang lelaki, Yuni menjadi ramai diperbincangkan orang-orang di sekitarnya.
Saat lamaran kedua datang, Yuni masih menolak dan tetap lebih mementingkan untuk menggapai cita-citanya.
Penolakan itu memicu gosip tentang mitos bahwa seorang perempuan yang menolak tiga lamaran dari lelaki maka ia tidak akan pernah menikah.
Yuni pun harus memilih antara mempercayai mitos yang ada atau tetap mengejar impiannya.
Kisah Yuni merupakan bentuk representasi suara perempuan terhadap hidup, khususnya di Indonesia.***
