ZONA SURABAYA RAYA - Dena Rachman agaknya tak terima dengan sikap Jerinx yang menyebut Bunga Citra Lestari (BCL) bodoh. Karena itu, Dena menyerang balik drummer Superman is Dead tersebut.
Seperti yang sudah diketahui, Dena Rachman tengah melakoni isolasi mandiri (isoman) bareng sang sahabat, BCL.
Pada unggahan Instagram Story-nya, Dena menyinggung tentang konspirasi promosi pariwisata di Bali yang sepertinya ditujukan pada Jerinx.
Baca Juga: Kado Persebaya dan Bonek, Eri Cahyadi Pastikan Song for Pride Menggema di 10 Traffic Light Surabaya
Untuk diketahui, sebelumnya Jerinx marah besar karena menduga BCL terpapar COVID-19 setelah liburan dari bali. Itu artinya, tuding Jerinx, BCL mengambinghitamkan Bali sebagai tempat dia tertular virus corona.
Nah, Dena Rachman pun membela sahabatnya itu dengan menyebut pariwisata Bali dan COVID-19 tidak berhubungan langsung. Dia mengutarakan hal itu dengan bahasa Inggris.
"Wahyu hari ini: Hmmm mungkin ini adalah 'konspirasi' untuk 'mempromosikan' tempat yang sangat disayangi orang dan ingin berkontribusi pada perekonomian," tulis Dena pada Instagram Story-nya, dikutip Kamis, 17 Juni 2021.
"Itu sangat lucu! Mengapa menghubungkan suatu hal dengan sesuatu yang lain yang sama sekali tidak berhubungan?" tambah Dena. "Tidak masuk akal sama sekali. Anda harus tahu siapa musuh Anda yang sebenarnya!"
Dena lantas mencantumkan tagar untuk memperingatkan bahaya COVID-19, hoaks dan kesehatan mental adalah hal yang nyata.
Dia juga mengaku kalau indera penciumannya mulai mengabur pada hari ketiga isolasi mandirinya.
Sebelumnya, Jerinx SID menuduh BCL mengambinghitamkan Bali sebagai tempat dia terkena COVID-19. Tuduhan tersebut lantas disangkal oleh BCL yang mengatakan kalau dia terpapar corona jauh setelah pulang dari Bali.
Mengetahui itu, Jerinx pun menyebut alasan BCL tidak masuk akal. Jerinx menunjukkan hasil pengamatannya terhadap kronologis BCL terkena COVID dalam penjelasan panjang.
Jerinx pun mengancam bakal memboikot para artis ibu kota untuk datang ke Bali apabila rencana pembukaan pariwisata pada Juli mendatang gagal karena "ulah" mereka. ***