Dorong Awareness Keamanan Siber Perusahaan Virtus Showcase Hadir di Surabaya

- 10 November 2022, 17:08 WIB
Dorong Awareness Keamanan Siber Perusahaan Virtus Showcase Hadir di Surabaya
Dorong Awareness Keamanan Siber Perusahaan Virtus Showcase Hadir di Surabaya /Zona Surabaya Raya/

Baca Juga: Gagasan Universitas Ciputra Siapkan UMKM Go Internasional dengan MODIS

Ardi Suteja juga menjelaskan bagaimana strategi yang tepat untuk perusahaan di Indonesia demi meningkatkan keamanan data.

“Menurut saya, kalau kita berbicara tentang lanskap keamanan siber Indonesia sebenarnya tidak berbeda jauh dibandingkan negara lain, tetapi persoalan paling mendasar yang sangat serius adalah kelangkaan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih dan tersertifikasi secara proper di mana kesenjangan SDM kita dibandingkan dengan negara-negara lainnya sangat jauh,” terang Ardi Suteja.

Ardi Suteja juga menerangkan bahwa saat ini ada juga berbagai ancaman siber.

“Ada ancaman siber yang hingga kini belum teridentifikasi dan memiliki nama serta deskripsi yang kerap menghantui kita semua di industri siber yaitu: Advanced Persistent Threat atau APT dan Mass Undetected Threat atau MUT.” ujar Ardi dalam sesi presentasinya.

Sementara itu Irfan Wibowo selaku Technical Consultant Manager PT Virtus Technology Indonesia mengatakan perusahaan semakin menghadapi tekanan untuk melindungi diri serta pelanggan mereka dengan meningkatnya risiko keamanan. Keamanan serta integrity data adalah dasar dari semua yang dilakukan Virtus dan Dell Technologies.

“Melalui pendekatan keamanan intrinsik, kami bersama-sama berkomitmen membantu kebutuhan pengguna akan teknologi dan menjadi mitra demi menjaga integrity dan availability data demi tercapainya suatu cyber resilience dan menurunkan risiko bisnis, menghubungkan people, process, dan technology untuk mempercepat inovasi dan memungkinkan hasil bisnis yang optimal” jelas Irfan.

Oleh karena itu, kembali Ardi menambahkan langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh pelaku industri di Indonesia adalah memahami percepatan perkembangan digital saat ini yang perlu diimbangi dengan kemampuan dan kualitas SDM.

“Masalah peningkatan keamanan siber perlu memperhatikan pembangunan SDM, kultur, disiplin, pemahamaan tata kelola, dan kepatuhan yang mengacu kepada praktek-prakterk keamanan siber secara global. Yang tidak kalah penting juga harus ada ketersediaan anggaran untuk membangun semua hal tersebut. Perlu diingat juga dalam manajemen keamanan siber ada tiga hal yang harus kita bangun dan perhatikan yaitu people, process, dan technology. Lantas mana dulu yang akan kita bangun? Bila kita dahulukan technology-nya tanpa membangun SDM terlebih dahulu kira- kira apa yang akan terjadi?” pungkas Ardi.

Laporan National Cyber Security Index (NCSI) mencatat, skor indeks keamanan siber Indonesia sebesar 38,96 poin dari 100 pada 2022.

Halaman:

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x